Sukses Mengandalkan Konten Buatan AI

Sukses Mengandalkan Konten Buatan AI

Seorang teman baru-baru ini memberi tahu saya bahwa kita tidak lagi membutuhkan penulis di dunia bisnis. Ia dengan antusias menyambut model AI percakapan yang bermunculan di mana-mana. Ia mengatakan bahwa kecerdasan buatan dapat menangani semua pekerjaan menulis bisnis, menyebutkan kemampuan AI untuk membuat versi konten yang tak terbatas tentang topik apa pun dalam hitungan detik. Teman saya menyatakan bahwa pekerjaan penulis bisnis sekarang tidak relevan lagi.

Saya mengagumi teman saya, dan saya menyadari keunggulan alat obrolan AI, tetapi terlalu dini untuk sepenuhnya mengadopsi teknologi baru ini. Meskipun alat-alat ini melakukan hal-hal luar biasa, konten yang dihasilkannya seringkali tidak memiliki elemen yang meningkatkan komunikasi ke tingkat yang paling memenuhi kebutuhan bisnis. Berikut beberapa jebakan yang dapat terjadi ketika mencoba mengganti penulis manusia dengan mesin.

Ketepatan

Ada banyak contoh konten murni buatan AI yang menghasilkan misinformasi. Salah satunya, sebuah artikel di Men's Health sarat dengan detail yang salah. Artikel tersebut tidak secara akurat membahas nuansa ilmiah penting tentang kadar testosteron, dan tinjauan konten tersebut menemukan 18 kesalahan, beberapa di antaranya sangat keliru. Membuat dan menerbitkan konten buatan AI saja dapat mengakibatkan penyebaran informasi yang tidak akurat. Informasi ini dapat membingungkan, menyinggung, bahkan tidak aman, serta dapat mengakibatkan respons publik yang negatif dan mengikis kepercayaan terhadap merek.

Nada

Terkadang, nada konten yang diciptakan AI bisa sangat berbeda dari merek, menghasilkan kalimat-kalimat yang terdengar pseudo-akademis dan menggunakan kata-kata yang jarang digunakan orang sehari-hari. Di lain waktu, konten AI bisa terasa kurang emosional, bahkan tanpa nada dan hambar. Karena nada sangat penting untuk membentuk suasana hati dan persepsi secara keseluruhan, nada tersebut harus selaras dengan identitas merek dan konteks komunikasi. Jika nada tersebut tidak tepat sasaran, merek Anda bisa terdampak, atau pesan Anda bisa jadi tidak bermakna.

Penggunaan Kata

Konten yang dibuat oleh alat obrolan AI dapat menggunakan kata-kata aneh dan berulang yang jarang digunakan oleh audiens target Anda. Hal ini akan kehilangan kesempatan untuk membangun koneksi yang penting dan efektif dengan audiens. Pemilihan kata dapat berdampak signifikan terhadap penerimaan pesan, dan tujuan seorang penulis bisnis adalah kejelasan dan ketepatan dalam komunikasi. Kata-kata dipilih dengan cermat untuk menyampaikan pesan yang diinginkan secara akurat dan menghindari potensi salah tafsir.

Emosi

Konten yang dihasilkan AI kurang menyentuh emosi. Cerita bisa terasa hampa dan gagal menyentuh perasaan yang menjadi kekuatan pendorong dalam sifat manusia. Model dan algoritma prediktif belum mampu menciptakan kedalaman dan dimensi yang dibutuhkan untuk koneksi yang lebih dalam dengan audiens, dan koneksi inilah yang membantu menyampaikan pesan Anda secara paling efektif.

Ideasi

Alat AI percakapan mengandalkan konten dan ide yang sudah ada. Bagaimana kita bisa menghasilkan ide baru jika kita mengandalkan algoritma yang hanya mengulang ide yang sudah ada? Apa yang terjadi dengan kreativitas kita? Kreativitas manusia itu unik, tak terbatas, dan sulit diprediksi. Kreativitas merupakan unsur penting dalam resep kesuksesan komunikasi. Dalam lanskap bisnis yang terus berkembang, penulis bisnis harus selalu segar dan inovatif untuk memecahkan masalah atau mengatasi isu yang mungkin belum pernah ada sebelumnya.

Kecerdasan buatan menawarkan beberapa kemungkinan menarik, terutama di bidang analisis dan umpan balik. Kecerdasan buatan dapat mendorong kreativitas manusia dengan mengumpulkan sampel data secara cepat dan menyajikannya dengan cara yang dapat memberdayakan penulis di perusahaan seperti Etched . Kecerdasan buatan merupakan alat yang dapat dimanfaatkan, tetapi bukan solusi menyeluruh bagi bisnis yang menginginkan konten yang dirancang untuk menjangkau audiens mereka secara efektif. Untuk menyusun pesan yang efektif, Anda harus memahami seluk-beluk suatu situasi, isu, dan audiens yang dituju, dan di situlah manusia mengungguli mesin.

Klik di sini untuk informasi lebih lanjut

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url